MENGUAK SUKSES BELAJAR DI ABAD 21
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Untuk meningkatkan
kualitas sistem pendidikan adalah suatu keharusan yang dilakukan untuk
mengatasi fenomena menurunnya kualitas pendidikan. Komitmen ini akan menjadikan
bangsa bisa bersaing dengan bangsa bangsa lain dalam menghadapi berbagai
kemajuan di abad 21. Oleh karenanya pendidikan hendaknya disesuaikan dengan
kemajuan dan tuntutan yang terjadi di abad ini.
Pendidikan anak
tidak hanya tanggung jawab lembaga pendidikan namun juga menjadi tanggung jawab
bersama bagi setiap individu.pendidikan akan memberikan peluang kemungkinan
bagi setiap orang untuk menuai sukses bagi diri mereka sendiri. Untuk mencapai
sukses tentunya seseorang harus melakukan usaha tertentu, sukses tidak dapar
dicapai hanya dengan diam terapaku tanpa menggunakan alat pikirnya untuk berpikir dan bertindak untuk melakukan
perubahan.
Manusia adalah
makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah SWT, akal pikiran yang ada
pada manusia adalah anugrah yang terindah. Dengan akal manusia dapat berpikir
untuk melakukan tindakan atau mencari solusi akan masalah- masalah yang dihadapi dalam hidupnya. Seiring
perkembangan jaman yang semakin meningkat di era abad 21 ini, maka tuntutan
terhadap perkembangan hiduppun semakin meningkat. Untuk menghadapi perkembangan
tersebut, suatu sistem pendidikan yang memenuhi kebutuhan di abad modern ini
juga harus dapat dikembangkan demi suksesnya pencapaian tujuan pendidikan.
Pendidikan yang sukses ialah pendidikan yang mampu mengantarkan anak didiknya
menjadi bertagwa, berkepribadian matang, berilmu mutakhir dan berprestasi,
mempunyai rasa kewarganegaraan dan berwawasan global.
Untuk mencapai pendidikan
yang sukses, belajar merupakan faktor penting yang dapat menunjang pencapaian
tersebut. Suksesnya pendidikan tidak hanya menjadi prioritas pemerintah namun
juga namun juga tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat. Kesuksesan pendidikan pada abad 21 sangat tergantung pada sejauh mana kita dan
anak- anak kita mengembangkan ketrampilan yang tepat untuk menguasai kekuatan kecepatan ,
kompleksitas dan ketidakpastian yang saling berhubungan satu sama lain,
semuanya tergantung pada diri kita. Kecepatan dunia mengalami perubahan
menuntut dan mensyaratkan kemampuan belajar yang lebih cepat, kompleksitas
dunia yang terus meningkat juga menuntut kemampuan yang sesuai untuk
menganilisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif.
Oleh karenanya cara belajar cepat diiringi cara berpikir kreatif merupakan
solusi yang tepat untuk menjawab tantangan kebutuhan di abad 21.
II.
PEMBAHASAN
Belajar merupakan suatu proses internalisasi pengetahuan dalam diri
individu. Aktivitas belajar akan berlangsung efektif apabila seseorang yang
belajar berada dalam keadaan positif dan bebas dari tertekan .
Selama ini proses belajar yang berlangsung di sekolah maupun program-program
pelatihan yang diselenggarakan cenderung berlangsung dalam suasana yang monoton
dan membosankan. Materi yang diajarkan
hanya diceramahkan tanpa ada upaya untuk melibatkan potensi siswa untuk
berfikir dan memberi respon terhadap pengetahuan yang di transfer. Agar dapat
mengatasi permasalahan tersebut banyak perubahan mendasar yang perlu dilakukan
agar dapat membantu siswa mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi
kompentesi aktual. Perubahan mendasar yang perlu dilakukan mencakup
penggunaan strategi dan metode pembalajaran yang dapat menjadikan proses
belajar bukan lagi sebuah proses yang menakutkan tapi menjadi sebuah proses
yang menyenangkan dan dapat membuat seseorang berkreasi dengan pengetahuan yang
dipelajarinya. Cara belajar cepat merupakan pendekatan belajar yang baik
untuk digunakan, untuk menyeimbangkan
perkembangan kemajuan di abad 21.
Belajar cepat adalah salah satu cara belajar alamiah
yang menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para pebelajar, membuat belajar
lebih menyenangkan dan memuaskan serta memberikan sumbangan sepenuhnya pada
kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi dan keberhasilan. Ciri dari belajar cepat adalah
mementingkan tujuan, bekerja sama, luwes, gembira, banyak cara, melibatkan emosional
dan multi indrawi, serta mengutamakan hasil. Belajar cepat merupakan pendekatan yang sistematis terhadap
pengajaran untuk semua orang yang berisi elemen-elemen khusus, yang ketika
digunakan bersama mendorong siswa untuk belajar lebih cepat, efektif dan
menyenangkan.
Tujuan dari belajar cepat adalah menggugah
sepenuhnya kemampuan belajar para pelajar,membuat belajar menyenangkan dan
memuaskan bagi mereka dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan,
kompetensi dan keberhasilan.
A. Petualangan
Seumur Hidup
Pada masa yang
berubah sangat cepat seperti sekarang ini, yang harus menjadi prioritas utama
kita adalah mengajar anak- anak kita bagaimana cara belajar dan bagaimana cara
berpikir. Hanya dengan dua “ ketrampilan Super” inilah kita dapat mengatasi
perubahan dan kompleksitas serta menjadi manusia yang mapan baik dari segi
pengetahuan maupun ekonomi. Dengan memiliki ketrampilan kita dapat mewujudkan
kebahagiaan. Belajar bukan hanya mengetahui jawaban- jawaban, juga bukan hanya
mengtahui serpihan dan penggalan dari suatu batang tubuh pengetahuan. Belajar
tidak hanya diukur dengan indeks prestasi dan nilai ujian semata. Belajar bukan
hanya aktifitas menuliskan di atas papan tulis ataupun buku tulis tentang apa
yang diketahui.
Belajar adalah
petualangan seumur hidup, perjalanan eksplorasi tanpa akhir untuk menciptakan
pemahaman personal. Petualangan itu haruslah melibatkan kemampuan untuk secara
terus menerus menganalisis dan meningkatkan cara kita belajar. Karena itu
adalah kemampuan untuk sadar akan proses belajar dan berpikir kita. Belajar
harus dimulai jauh sebelum hari pertama masuk sekolah seorang anak dan akan
terus berlangsung seumur hidunya.
Dalam tahun-
tahun sekolah dasar, anak membutuhkan ukuran kelas yang kecil dan kerja sama aktif antara orang tua
dan sekolah untuk menyediakan bagi mereka sarana dan proyek belajar yang
menarik, menantang dan relevan yang meransang kepenasaranan (keingintahuan) dan
pemikiran. Dan di sekolah lanjutan pertama, kita harus menjamin agar siswa
mampu belajar secara mandiri sehingga bisa memanfaatkan peluang- peluang yang
memikat dari alat– alat bantu belajar interaktif yang baru. Dan bisa bekerja
sama untuk mengatasi berbagai masalah, seperti masalah- masalah masyarakat yang
nyata, karena masalah tersebut relevan dengan kehidupan. Dengan cara demikian,
siswa mengembangkan ketrampilan berpikir kreatif dan kritis.
Pengetahuan meningkat
dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun dalam hampir setiap lapangan
pekerjaan. Ini berarti bahwa pengetahuan yang kita milikipun harus meningkat
dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun tersebut, jika ingin bertahan. Orang
yang tidak secara agresif dan terus menerus meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya, maka ia tidak bisa bertahan, dengan kata lain ia akan
tertinggal. Salah satu pakar, seorang yang jenius dalam bidang komputer, Bill
Gates, pendiri perusahaan microsoft, dalam bukunya The Road Ahead, mengatakan,”
dalam dunia yang berubah, pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar
bisa beradaptasi. Ketika perekonomian berubah , setiap orang yang dan kelompok
yang terdidik dengan baik justru cenderung melakukan hal- hal yang terbaik.”
Menurut futurolog lainnya, Daniel Burns, penulis Techno Trends 24 Technologies
That Will Revolutionize Our Lives, menekankan , “ Masa depan adalah milik
mereka yang mampu untuk tetap terus berlatih dan belajar. Belatih dan belajar di
anggap sebagai aset peningkatan berskala untuk menghadapi perubahan. Kualitas sumber
daya manusia bisa ditingkatkan, namun itu membutuhkan investasi. Investasi yang
di maksud yakni usaha mendapatkan visi tentang belajar sepanjang hayat melalui
kemitraan yang melibatkan siswa, orang tua, guru, eksekutif bisnis, dan pejabat
pemerintah. Kemitraan yang mengenal dan mengakui bahwa pendidikan adalah tanggung
jawab timbal balik dan bersama. Suatu kerja sama yang dilakukan untuk
menghasilkan sumber daya pikiran manusia yang kaya.
B. Dunia
yang Berubah
Dunia melipat dan menyusut, masyarakat global
menjadi kenyataan. Abad ke 21 sudah datang , komunikasi super cepat melitas
tujuh benua adalah kejadian biasa.
Temuan – temuan ilmiah dan teknologis dilaporkan hampir terjadi setiap
hari. Bank – bank data di seluruh dunia berkembang pada tingkat yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Pengetahuan yang diukur dengan keluaran (output)
penelitian dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun.
Perhatikanlah beberapa peristiwa
berikut:
-
Saat ini sebuah chip komputer dapat
menjalankan 4 milliar operasi elektronik perdetik dan, akhir milenium II 200
triliun perdetik.
-
Hanya dengan memijit tombol, dalam
hitungan detik, email bisa berpindah dari satu komputer ke komputer lain di
bagian dunia manapun.
-
Teknologi satelit memungkinkan
komunikasi visual sangat cepat,lebih dari satu milliar orang dapat menyaksikan
satu peristiwa olahraga yang sama di pesawat televisi mereka masing- masing.
-
Proyek penelitian yang dahulu membutukan
waktu berminggu- minggu, kini dapat dilakukan dalam waktu beberapa menit. Dari rumah
atau kantor melalui internet kita dapat mengakses dengan cepat keperpustakaan
raksasa, universitas, jurnal ilmiah, surat kabar, nmajalah dan sumber- sumber
lainnya.
-
Dll
“Kecepatan
teknologi” mengantarkan fakta- fakta kehidupan ke hadapan kita, lebih cepat
dari kemampuan kita menyerapnya. Dan, teknologi informasi bukan hanya
menjadikan informasi dapat kita akses setiap waktu, ia juga menjadikan kita
dapat di akses oleh informasi. Dari makanan cepat saji hingga komunikasi
instan, laju kehidupan sehari- hari mengalami percepatan yang tidak dapat di
hindarkan.
C. Ketidakpastian
Kekuatan
perubahan yang berlangsung sangat cepat, meningkatkan kompleksitas, dan
menyusutnya jenis dan lapangan pekerjaan telah menimbulkan ketidakamanan dan
ketidakpastian yang meluas. Jangan berharap lagi dapat menuai sukses pada esok
hari hanya dengan mengandalkan pengetahuan yang kita miliki pada hari ini.
Bukannya
kemajuan teknologi yang luar biasa, tetapi kita hidup dalam suatu abad di mana
terlalu banyak sekolah yang terbelakang. Adegan di sekolah- sekolah dimana
setiap pelajar duduk baris demi baris melihat dan mendengarkan guru mengajar di
hadapan mereka. Adegan belajar semacam ini, merupakan pemandangan yang sangat
lazim di mata kita sejak seratus tahun yang lalu. Kirikulum sekolah yang
membebani siswa mulai dari IPA, matematika, geografi,hingga IPS, dimana
informasi tanggal, bilangan dan fakta yang tanpa hentinya dijejalkan ke dalam
benak mereka dalam subjek- subjek atau mata- mata pelajaran yang terpisah.
Semuanya dilakukan tanpa anak didik dapat memetik manfaat dari satu atau dua
pelajaran yang terpenting dari semuanya yaitu, belajar bagaimana belajar , dan
belajar bagaimana berpikir seraya menangani proyek – proyek yang menantang dalam
upaya membawa otak sanggup mengatasi masalah nyata yang kompleks.
Dalam
suatu abad di mana satu- satunya yang ada hanyalah perubahan, dalam suatu era
ketika laju perubahan ibarat prahara yang selalu menantang, pengajaran dan cara
belajar tradisional tidak lagi banyak bermanfaat. Di seluruh dunia , pendidikan mengalami krisis
besar. Seringkali, guru yang berada di garis depanlah yang secara semena- mena
menjadi sasaran kritik yang melecehkan dalam hal standar yang rendah. Padahal
sistemnya itu sendirilah yang secara fundamental salah. Dan sayangnya,
kebanyakan perubahan kurikulum yang diusulkan juga sama- sama tidak bermanfaat.
D. Apa
Yang Bisa Dilakukan
Seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya, belajar bagaimana belajar (BBB) lebih
diutamakan dan diprorioritaskan dari pada apa yang kita pelajari, khususnya
ketika seseorang tidak bisa memprediksi ketrampilan apa yang dibutuhkan dan apa
yang kita pelajari bisa menjadi cepat usang. Belajar bagaimana berpikir (BBP)
secara logis dan kreatif adalah satu hal yang sangat penting jika ingin dapat
memecahkan masalah sosial dan personal secara efektif.
Sebagian
besar pendidikan dan pelatihan masih terpusat secara eksklusif pada isi bukan
pada proses. Perbedaan cukup menonjol antara “pelajar kuno” dan “pelajar
efisien” adalah, yang di sebut terakhir menggunakan beberapa strategi belajar
efektif. Jika strategi- strategi itu dieksplisitkan (namun, jarang), sebagian
besar orang bisa menjadi pelajar dan pembelajar yang sangat efisien. Dan ketika
para guru serta pelatih memahami bagaimana menyampaikan dan menyajikan bahan-
bahan baru dalam cara yang “ menyambung dengan otak”, maka hasilnya akan luar
biasa.
a. Belajar
bagaimana belajar
Untuk
“menguasai” perubahan yang berlangsung cepat dibutuhkan pula Cara Belajat Cepat (CBC); kemampuan menyerap dan
memahami informasi baru dengan cepat dan menguasai informasi tersebut. Belajar
bagaimana belajar begitu vital sebab ketika seseorang mempelajari cara belajar
, kepercayaan dan keyakinan dirinya akan meningkat. Ketika seseorang
mempelajari bagaimana cara belajar, mereka tidak hanya dapat menghadapi
teknologi baru dan perubahan, mereka bahkan dapat menyambut baik kedatangannya.
Mereka memperoleh kemampuan dasar untuk menjadi pembelajar yang mampu mengatur
diri, dan kemampuan dasar untuk meningkatkan pengembangan pribadi. Mereka
memiliki kekuatan untuk berubah dari konsumen pendidikan yang pasif menjadi
pengelola pembelajaran dan kehidupan aktif bagi diri sendiri.
Dari
pengalaman yang kita alami dapat dikatakan bahwa Cara Belajar Cepat juga
merupakan sarana penting untuk memasuki dunia bisnis. Agar bisa tetap
kompetitif (mampu bersaing), setiap perusahaan perlu memfokuskan organisasi
mereka pada cara belajar lebih cepat dan cara berpikir lebih baik.
b. Kekuatan
otak menggantikan kekuatan fisik
Cara
belajar cepat merupakan saripati pekerjaan berpuluh – puluh tahun, yang
mengkristalkan sejumlah penelitian. Rintisan penelitian di mulai dari psikiater
pendidikan berkebangsaan Bulgaria, Dr. Georgi Laanov hingga penelitian seorang
pendidik di Harvard, Dr. Howard Gardner. Riset ini menggambarkan studi- studi
dari para penerima hadiah nobel seperti pakar ilmu saraf Roger Sperry dan pakar
biologi saraf Gerald Edelman. Dan penelitian
itu juga mempertimbangkan pengalaman- pengalaman praktis dari para guru yang
inovatif, dosen perguruan tinggi, pelatih perusahaan, dan wirausahawan yang
mampu menangkap visi ini.
Para
individu dari setiap jalan hidup, golongan,dan disiplin ilmu telah bangkit
menghadapi tantangan untuk memastikan bahwa otak manusia, si ‘raksasa yang
sedang tidur” demikian ia di sebut, bangun karena momentum perubahan yang
bertekanan tinggi. Dua ketrampilan yaitu belajar cepat dan berpikir jernih
merupakan kunci ketrampilan personal untuk dapat hidup layak di abad ke-21.
Kedua ketrampilan itu akan menghasilkan kemandirian dan kepercayaan diri.
Kemandirian merupakan kemampuan untuk mengelola cara belajar sejak dini: untuk
menguasai volum informasi yang cukup besar, melihat signifikansinya yang
sebenarnya, dan untuk mengetahui bagaimana menggunakan informasi itu melahirkan
produk- produk dan jawaban- jawaban kreatif terhadap berbagai masalah.
Ketrampilan tersebut perlu dan penting untuk diajarkan di setiap rumah, sekolah
dan organisasi.
c. Standar
Pendidikan
Cara
belajar cepat untuk abad Ke-21 menawarkan jalan dan cara untuk meningkatkan
standar pendidikan semua orang, bukan hanya minoritas elit saja. Penekanan
lebih pada pertumbuhan pribadi ketimbang kemajuan material menjadi solusi
penting bagi tantangan- tantangan yang akan datang. Fokus pada sekolah harus
diubah dari sekedar pemerolehan pengetahuan menjadi pengembangan
kearifan,karakter, dan kematangan emosi. Kita hidup dalam dunia yang kaya
informasi, di mana pengetahuan umat manusia yang terakumulasi hanyalah sejumput
entri- entri kunci saja. Anak- anak kita perlu mengetahui cara mengakses
pengetahuan itu dan menggunakannya secara kreatif dan arif.
E. Penelitian
di Bidang Otak dan Belajar
Riset tentang otak mempunyai peran penting
dalam konsep belajar cepat. Untuk dapat mengimplementasikan belajar cepat
dengan baik, pengetahuan tentang otak dan belajar sangat perlu diperhatikan.
Riset tentang peran otak dalam aktivitas belajar manusia belakangan berkembang
sangat pesat melebihi yang telah dilakukan sebelumnya. Sama dengan organ tubuh
manusia yang lainnya, otak memperlihatkan kinerja yang luar biasa mengagumkan.
Otak telah memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perkembangan dan
kemajuan peradaban manusia. Hasil riset mutakhir tentang otak memperlihatkan dan
belajar menunjukkan bahwa otak terdiri dari dua belahan yaitu belahan otak
bagian kiri dan belahan otak bagian kanan.
Belahan otak bagian kiri terkait dengan hal-hal yamg bersifat logis dan
sistematis. Membaca , menulis dan rithmetic (ilmu hitung) semua menekankan
peranan otak kiri. Sedangkan belahan otak bagian kanan lebih banyak berhubungan
dengan aktivitas yang bersifat kreatif, atau otak kanan adalah “pikiran
metaforis” kita yang mencari analogi dan pola. Peneliti juga mengaitkan otak
kanan dengan kemampuan untuk berhubungan dengan jenis- jenis tertentu pemikiran
konseptual ‘gagasan- gagasan’ abstrak
seperti cinta, keindahan dan kesetiaan.
F. Enam Langkah Rencana Master
Seseorang anak kecil bangun setiap
hari dengan gairah besar menemukan kesenangan- kesenangan baru yang di simpan oleh dunia untuknya . Anak
kecil adalah penggali atau pengeksplorasi alamiah yang takkenal rasa takut. Dia
lahir dengan pembawaan rasa ingin tahu segala sesuatu. Setiap hari, ia
mengawali petualangan baru, di dorong oleh orang tua yang mengawasi dengan
penuh kasih sayang, yang memuji dan merayakan setiap kali ia menguasai
ketrampilan dan kecakapan baru. Kegagalan di anggap hanya sebagai bagian dari
proses belajar, ketika seorang anak yang baru belajar berjalan terjatuh, dia
segera bangun dan mencobanya lagi.
Akan tetapi, hampir di mana pun,
kegembiraan belajar sering berubah menjadi cercaan kejam. Pembelajaran menjadi
disamakan dengan pemerolehan serpihan- serpihan informasi yang diperlukan untuk
lulus ujian dan memperoleh gelar. Subjek- subjek pelajaran di sekolah atau
perguruan tinggi saling tak terkait dan terpisah dari dunia nyata, belajar
menjadi beban yang membuat stres.
Salah satu alasan mengapa anak- anak
bisa belajar dengan begitu baik adalah bahwa mereka belum mengembangkan
prakonsepsi bagaimana seharusnya mereka belajar. Mereka juga belum
mengembangkan anggapan bahwa bermain dan bekerja adalah kegiatan yang masing-
masing berdiri sendiri. Bermain adalah bagian penting dalam kegiatan belajar.
Kita kita senang dan menikmati belajar, kita akan belajar lebih baik.
Bagaimana
kita menjadikan belajar itu menyenangkan dan berhasil ? caranya antara lain :
- Menciptakan lingkungan tanpa stes (releks), lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan , namun harapan untuk sukses tinggi.
- Menjamin bahwa subyek pelajaran adalah relevan. Belajar ketika melihat manfaat dan pentingnya pelajaran.
- Belajar secara emosional adalah positif
- Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
- Menantang otak agar dapat berpikir jauh ke depan dan mengekplorasi apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin mengikutsertakan kecerdasan yang relevan untuk memahami subyek pelajaran.
- Mengkonsolidasi bahan yang dipelajari, dengan meninjau ulang periode-periode waspada yang relaks.
Semua langkah di atas untuk menimbulkan rangsangan
yang menyenangkan dimasukkan dalam program belajar, namun yang penting
dilakukan adalah rencana yang padu, langkah demi langkah.
Dalam struktur metode CBC dibagi menjadi enam langkah
dasar. Keenam langkah itu dapat diingat dengan mudah, menggunakan singkatan
M-A-S-T-E-R. Sebuah kata yang yang diciptakan oleh pelatih terkemuka CBC Joyne
Nicholl, penulis Open Sesame.
1. Motivating your mind (memotivasi pikiran)
Untuk dapat belajar dengan baik, kita harus berada
dalam keadaan yang “kaya akal”. Kita harus dalam keadaan rileks, penuh percaya
diri dan dalam keadaan yang termotivasi untuk belajar. Apabila kita dalam
keadaan stress, kurang percaya diri dan tidak memiliki motivasi untuk belajar,
maka kita tidak bisa belajar dengan baik. Untuk memotivasi pikiran sebelum
belajar, kita perlu memantapkan dalam pikiran kita, apa manfaatnya bagiku?
Dengan mengetahui manfaat yang akan kita peroleh dengan mempelajari sesuatu, maka
motivasi untuk belajar akan meningkat.
2. Acquiring the information (memperoleh informasi)
Dalam belajar kita akan menemukan informasi dan
fakta-fakta dasar tentang subjek yang akan di pelajari.meskipun ada sejumlah
strategi belajar yang harus di implementasikan oleh setiap orang , namun juga
ada perbedaan pokok sejauh mana kita secara individual perlu melihat, mendengar
atau melibatkan diri secara fisik dengan proses belajar.
3. Searching out the meaning (menyelidiki makna)
Menanamkan inforamasi pada memori
menetap mensyaratkan kita untuk menyelidiki implikasi dan signifikansi , makna
seutuhnya dengan cara yang seksama mengekplorasi bahan subjek yang
bersangkutan. Ada perbedaan antara mengetahui dan memahami benar- benar
sesuatu. Semata mengubah fakta ke dalam makna pribadinya adalah unsur pokok
dalam proses belajar. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menyelidik
makna yaitu mengetahui dan memahami dengan benar suatu informasi dan
fakta-fakta. Ada suatu informasi dimana kita hanya perlu mengetahuinya tanpa
memahami dengan benar maknanya. Contohnya, kita tidak harus memahami bahwa
Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia, tetapi kita cukup mengetahui dan
mengingat bahwa Jakarta adalah ibukota negara Indonesia. Namun, ada juga
informasi yang membutuhkan tidak saja mengetahui, tetapi pemahaman kita tentang
informasi tersebut. Misalnya tentang hidup bermasyarakat. Kita tidak saja perlu
mengetahui bahwa kita hidup bermasyarakat, tetapi lebih dari itu. Kita harus
memahami bahwa dengan hidup bermasyarakat berarti kita harus mematuhi nilai dan
norma yang ada dalam masyarakat. Dan itulah makna yang dimaksud.
4. Triggering the memory (memicu memori)
Sering kali, ada banyak hal yang
harus di ingat dalam suatu subjek tertentu .kita harus yakin bahwa materi subjek
terpatri dalam memori jangka panjang kita. Secara sadar kita terapkan langkah-
langkah sebelumnya, kita harus yakin bahwa kita ‘menyimpan’ nya rapat- rapat
dalam memori , sehingga ketika kita membutuhkan informasi tersebut kita dapat
membuka dan mengambilnya.
5. Exhibiting what you know (memamerkan apa yang anda ketahui)
Untuk menguji apakah suatu informasi
telah tersimpan di dalam memori otak kita, maka kita perlu memamerkan apa yang
telah kita pelajari. Kita bisa menguji diri sendiri, dengan menyebutkan suatu
subjek dan menyebutkan informasi yang dalam tentang tersebut. Selain itu kita
juga bisa menguji pengetahuan dan pemahaman kita tentang suatu subjek dengan
berbagi informasi dengan mitra belajar. Dengan menguji diri sendiri dan berbagi
informasi dengan orang lain terhadap suatu subjek, kita dapat mengukur
sejauhmana pengetahuan dan pemahaman kita terhadap suatu subjek.
6. Reflecting how you’ve learned (mereflesikan bagaimana anda
belajar)
Langkah terakhir dari cara belajar cepat
adalah merefleksikan bagaimana kita belajar. Dalam langkah ini kita perlu
meneliti dan mengetahui bagaimana cara belajar kita sendiri. Kita perlu
menyimpulkan bagaimana gaya belajar yang cocok dan pas untuk kita. Secara
bertahap kita mengembangkan suatu pendekatan cara belajar yang paling sesuai
dengan otak unik kita. Disamping itu, kita perlu juga mengetahui pendekatan
atau teknik mana yang cocok untuk kita dalam menyimpan informasi ke dalam
memori otak. Dengan mengkaji hal tersebut, diharapkan kita mampu menemukan
metode belajar yang “familiar” dengan keunikan yang ada pada diri kita.
G. Manfaat belajar
abad 21
- Menciptakan imajinasi kreatif siswa dan meletupkan kejeniusan yang tersembunyi.
- Membuat siswa terlibat total
- Menciptakan lingkungan belajar yang sehat
- Mempercepat dan memperkaya belajar
- Meningkatkan daya ingat dan performa yang mengagumkan
- Mengakses kreatifitas otak cemerlang dengan benar
- Membangun belajar masyarakat yang efektif
- Meningkatkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran
III. Penutup
Aktivitas pembelajaran yang dilakukan
di sekolah perlu mempertimbangkan pendekatan cara belajar cepat yang
dapat meningkatkan standar pendidikan bagi setiap orang. Masa
yang berubah sangat cepat seperti sekarang ini, yang harus menjadi prioritas
utama kita adalah mengajar anak- anak kita bagaimana cara belajar dan bagaimana
cara berpikir. Hanya dengan dua “ ketrampilan Super” inilah kita dapat
mengatasi perubahan dan kompleksitas serta menjadi manusia yang mapan baik dari
segi pengetahuan maupun ekonomi. Dengan memiliki ketrampilan kita dapat
mewujudkan kebahagiaan dan kesuksesan. Menguasai perubahan
yang berlangsung cepat dibutuhkan pula Cara
Belajat Cepat (CBC),kemampuan menyerap dan memahami informasi baru
dengan cepat dan menguasai informasi tesebut. Cara belajar cepat diiringi cara
berpikir kreatif merupakan solusi yang tepat
untuk
menyelesaikan masalah – masalah dan untuk menjawab tantangan kebutuhan mencapai
sukses di abad 21.
Daftar Pustaka
Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl. 2003. Accelerated Learning for 21st
Century (Cara Belajar Cepat Abad XXI).Bandung: Nuansa
Wen, Sayling.2003. Future of Education (masa depan
pendidikan).Batam: Lucky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar