Selamat Datang

Rabu, 08 Mei 2013


MENGUAK SUKSES BELAJAR DI ABAD 21
       I.       PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan adalah suatu keharusan yang dilakukan untuk mengatasi fenomena menurunnya kualitas pendidikan. Komitmen ini akan menjadikan bangsa bisa bersaing dengan bangsa bangsa lain dalam menghadapi berbagai kemajuan di abad 21. Oleh karenanya pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kemajuan dan tuntutan yang terjadi di abad ini.
Pendidikan anak tidak hanya tanggung jawab lembaga pendidikan namun juga menjadi tanggung jawab bersama bagi setiap individu.pendidikan akan memberikan peluang kemungkinan bagi setiap orang untuk menuai sukses bagi diri mereka sendiri. Untuk mencapai sukses tentunya seseorang harus melakukan usaha tertentu, sukses tidak dapar dicapai hanya dengan diam terapaku tanpa menggunakan alat pikirnya untuk  berpikir dan bertindak untuk melakukan perubahan.
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah SWT, akal pikiran yang ada pada manusia adalah anugrah yang terindah. Dengan akal manusia dapat berpikir untuk melakukan tindakan atau mencari solusi akan masalah- masalah  yang dihadapi dalam hidupnya. Seiring perkembangan jaman yang semakin meningkat di era abad 21 ini, maka tuntutan terhadap perkembangan hiduppun semakin meningkat. Untuk menghadapi perkembangan tersebut, suatu sistem pendidikan yang memenuhi kebutuhan di abad modern ini juga harus dapat dikembangkan demi suksesnya pencapaian tujuan pendidikan. Pendidikan yang sukses ialah pendidikan yang mampu mengantarkan anak didiknya menjadi bertagwa, berkepribadian matang, berilmu mutakhir dan berprestasi, mempunyai rasa kewarganegaraan dan berwawasan global.
Untuk mencapai pendidikan yang sukses, belajar merupakan faktor penting yang dapat menunjang pencapaian tersebut. Suksesnya pendidikan tidak hanya menjadi prioritas pemerintah namun juga namun juga tanggung jawab kita bersama  sebagai masyarakat.  Kesuksesan pendidikan pada abad 21  sangat tergantung pada sejauh mana kita dan anak- anak kita mengembangkan ketrampilan yang tepat  untuk menguasai kekuatan kecepatan , kompleksitas dan ketidakpastian yang saling berhubungan satu sama lain, semuanya tergantung pada diri kita. Kecepatan dunia mengalami perubahan menuntut dan mensyaratkan kemampuan belajar yang lebih cepat, kompleksitas dunia yang terus meningkat juga menuntut kemampuan yang sesuai untuk menganilisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif. Oleh karenanya cara belajar cepat diiringi cara berpikir kreatif merupakan solusi yang tepat untuk menjawab tantangan kebutuhan di abad 21.
    II.       PEMBAHASAN
Belajar merupakan suatu proses internalisasi pengetahuan dalam diri individu. Aktivitas belajar akan berlangsung efektif apabila seseorang yang belajar berada dalam keadaan positif dan bebas dari tertekan . Selama ini proses belajar yang berlangsung di sekolah maupun program-program pelatihan yang diselenggarakan cenderung berlangsung dalam suasana yang monoton dan membosankan.  Materi yang diajarkan hanya diceramahkan tanpa ada upaya untuk melibatkan potensi siswa untuk berfikir dan memberi respon terhadap pengetahuan yang di transfer. Agar dapat mengatasi permasalahan tersebut banyak perubahan mendasar yang perlu dilakukan agar dapat membantu siswa mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompentesi aktual.  Perubahan mendasar yang perlu dilakukan mencakup penggunaan strategi dan metode pembalajaran yang dapat menjadikan proses belajar bukan lagi sebuah proses yang menakutkan tapi menjadi sebuah proses yang menyenangkan dan dapat membuat seseorang berkreasi dengan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara belajar cepat merupakan pendekatan belajar yang baik untuk  digunakan, untuk menyeimbangkan perkembangan kemajuan di abad 21.
Belajar cepat adalah salah satu cara belajar alamiah yang menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para pebelajar, membuat belajar lebih menyenangkan dan memuaskan serta memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi dan keberhasilan. Ciri dari belajar cepat adalah mementingkan tujuan, bekerja sama, luwes, gembira, banyak cara, melibatkan emosional dan multi indrawi, serta mengutamakan hasil. Belajar cepat  merupakan pendekatan yang sistematis terhadap pengajaran untuk semua orang yang berisi elemen-elemen khusus, yang ketika digunakan bersama mendorong siswa untuk belajar lebih cepat, efektif dan menyenangkan.
Tujuan dari belajar cepat adalah menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para pelajar,membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi mereka dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi dan keberhasilan.

A.  Petualangan Seumur Hidup
Pada masa yang berubah sangat cepat seperti sekarang ini, yang harus menjadi prioritas utama kita adalah mengajar anak- anak kita bagaimana cara belajar dan bagaimana cara berpikir. Hanya dengan dua “ ketrampilan Super” inilah kita dapat mengatasi perubahan dan kompleksitas serta menjadi manusia yang mapan baik dari segi pengetahuan maupun ekonomi. Dengan memiliki ketrampilan kita dapat mewujudkan kebahagiaan. Belajar bukan hanya mengetahui jawaban- jawaban, juga bukan hanya mengtahui serpihan dan penggalan dari suatu batang tubuh pengetahuan. Belajar tidak hanya diukur dengan indeks prestasi dan nilai ujian semata. Belajar bukan hanya aktifitas menuliskan di atas papan tulis ataupun buku tulis tentang apa yang diketahui.
Belajar adalah petualangan seumur hidup, perjalanan eksplorasi tanpa akhir untuk menciptakan pemahaman personal. Petualangan itu haruslah melibatkan kemampuan untuk secara terus menerus menganalisis dan meningkatkan cara kita belajar. Karena itu adalah kemampuan untuk sadar akan proses belajar dan berpikir kita. Belajar harus dimulai jauh sebelum hari pertama masuk sekolah seorang anak dan akan terus berlangsung seumur hidunya.
Dalam tahun- tahun sekolah dasar, anak membutuhkan ukuran kelas yang  kecil dan kerja sama aktif antara orang tua dan sekolah untuk menyediakan bagi mereka sarana dan proyek belajar yang menarik, menantang dan relevan yang meransang kepenasaranan (keingintahuan) dan pemikiran. Dan di sekolah lanjutan pertama, kita harus menjamin agar siswa mampu belajar secara mandiri sehingga bisa memanfaatkan peluang- peluang yang memikat dari alat– alat bantu belajar interaktif yang baru. Dan bisa bekerja sama untuk mengatasi berbagai masalah, seperti masalah- masalah masyarakat yang nyata, karena masalah tersebut relevan dengan kehidupan. Dengan cara demikian, siswa mengembangkan ketrampilan berpikir kreatif dan kritis.
Pengetahuan meningkat dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun dalam hampir setiap lapangan pekerjaan. Ini berarti bahwa pengetahuan yang kita milikipun harus meningkat dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun tersebut, jika ingin bertahan. Orang yang tidak secara agresif dan terus menerus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya, maka ia tidak bisa bertahan, dengan kata lain ia akan tertinggal. Salah satu pakar, seorang yang jenius dalam bidang komputer, Bill Gates, pendiri perusahaan microsoft, dalam bukunya The Road Ahead, mengatakan,” dalam dunia yang berubah, pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar bisa beradaptasi. Ketika perekonomian berubah , setiap orang yang dan kelompok yang terdidik dengan baik justru cenderung melakukan hal- hal yang terbaik.” Menurut futurolog lainnya, Daniel Burns, penulis Techno Trends 24 Technologies That Will Revolutionize Our Lives, menekankan , “ Masa depan adalah milik mereka yang mampu untuk tetap terus berlatih dan belajar. Belatih dan belajar di anggap sebagai aset peningkatan berskala untuk menghadapi perubahan. Kualitas sumber daya manusia bisa ditingkatkan, namun itu membutuhkan investasi. Investasi yang di maksud yakni usaha mendapatkan visi tentang belajar sepanjang hayat melalui kemitraan yang melibatkan siswa, orang tua, guru, eksekutif bisnis, dan pejabat pemerintah. Kemitraan yang mengenal dan mengakui bahwa pendidikan adalah tanggung jawab timbal balik dan bersama. Suatu kerja sama yang dilakukan untuk menghasilkan sumber daya pikiran manusia yang kaya.

B.  Dunia yang Berubah
Dunia  melipat dan menyusut, masyarakat global menjadi kenyataan. Abad ke 21 sudah datang , komunikasi super cepat melitas tujuh benua adalah kejadian biasa.  Temuan – temuan ilmiah dan teknologis dilaporkan hampir terjadi setiap hari. Bank – bank data di seluruh dunia berkembang pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pengetahuan yang diukur dengan keluaran (output) penelitian dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun.
Perhatikanlah beberapa peristiwa berikut:
-          Saat ini sebuah chip komputer dapat menjalankan 4 milliar operasi elektronik perdetik dan, akhir milenium II 200 triliun perdetik.
-          Hanya dengan memijit tombol, dalam hitungan detik, email bisa berpindah dari satu komputer ke komputer lain di bagian dunia manapun.
-          Teknologi satelit memungkinkan komunikasi visual sangat cepat,lebih dari satu milliar orang dapat menyaksikan satu peristiwa olahraga yang sama di pesawat televisi mereka masing- masing.
-          Proyek penelitian yang dahulu membutukan waktu berminggu- minggu, kini dapat dilakukan dalam waktu beberapa menit. Dari rumah atau kantor melalui internet kita dapat mengakses dengan cepat keperpustakaan raksasa, universitas, jurnal ilmiah, surat kabar, nmajalah dan sumber- sumber lainnya.
-          Dll
“Kecepatan teknologi” mengantarkan fakta- fakta kehidupan ke hadapan kita, lebih cepat dari kemampuan kita menyerapnya. Dan, teknologi informasi bukan hanya menjadikan informasi dapat kita akses setiap waktu, ia juga menjadikan kita dapat di akses oleh informasi. Dari makanan cepat saji hingga komunikasi instan, laju kehidupan sehari- hari mengalami percepatan yang tidak dapat di hindarkan.
C.  Ketidakpastian
Kekuatan perubahan yang berlangsung sangat cepat, meningkatkan kompleksitas, dan menyusutnya jenis dan lapangan pekerjaan telah menimbulkan ketidakamanan dan ketidakpastian yang meluas. Jangan berharap lagi dapat menuai sukses pada esok hari hanya dengan mengandalkan pengetahuan yang kita miliki pada hari ini.
Bukannya kemajuan teknologi yang luar biasa, tetapi kita hidup dalam suatu abad di mana terlalu banyak sekolah yang terbelakang. Adegan di sekolah- sekolah dimana setiap pelajar duduk baris demi baris melihat dan mendengarkan guru mengajar di hadapan mereka. Adegan belajar semacam ini, merupakan pemandangan yang sangat lazim di mata kita sejak seratus tahun yang lalu. Kirikulum sekolah yang membebani siswa mulai dari IPA, matematika, geografi,hingga IPS, dimana informasi tanggal, bilangan dan fakta yang tanpa hentinya dijejalkan ke dalam benak mereka dalam subjek- subjek atau mata- mata pelajaran yang terpisah. Semuanya dilakukan tanpa anak didik dapat memetik manfaat dari satu atau dua pelajaran yang terpenting dari semuanya yaitu, belajar bagaimana belajar , dan belajar bagaimana berpikir seraya menangani proyek – proyek yang menantang dalam upaya membawa otak sanggup mengatasi masalah nyata yang kompleks.
Dalam suatu abad di mana satu- satunya yang ada hanyalah perubahan, dalam suatu era ketika laju perubahan ibarat prahara yang selalu menantang, pengajaran dan cara belajar tradisional tidak lagi banyak bermanfaat. Di   seluruh dunia , pendidikan mengalami krisis besar. Seringkali, guru yang berada di garis depanlah yang secara semena- mena menjadi sasaran kritik yang melecehkan dalam hal standar yang rendah. Padahal sistemnya itu sendirilah yang secara fundamental salah. Dan sayangnya, kebanyakan perubahan kurikulum yang diusulkan juga sama- sama tidak bermanfaat.
D.  Apa Yang Bisa Dilakukan
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, belajar bagaimana belajar (BBB) lebih diutamakan dan diprorioritaskan dari pada apa yang kita pelajari, khususnya ketika seseorang tidak bisa memprediksi ketrampilan apa yang dibutuhkan dan apa yang kita pelajari bisa menjadi cepat usang. Belajar bagaimana berpikir (BBP) secara logis dan kreatif adalah satu hal yang sangat penting jika ingin dapat memecahkan masalah sosial dan personal secara efektif.
Sebagian besar pendidikan dan pelatihan masih terpusat secara eksklusif pada isi bukan pada proses. Perbedaan cukup menonjol antara “pelajar kuno” dan “pelajar efisien” adalah, yang di sebut terakhir menggunakan beberapa strategi belajar efektif. Jika strategi- strategi itu dieksplisitkan (namun, jarang), sebagian besar orang bisa menjadi pelajar dan pembelajar yang sangat efisien. Dan ketika para guru serta pelatih memahami bagaimana menyampaikan dan menyajikan bahan- bahan baru dalam cara yang “ menyambung dengan otak”, maka hasilnya akan luar biasa.
a.    Belajar bagaimana belajar
Untuk “menguasai” perubahan yang berlangsung cepat dibutuhkan pula Cara  Belajat Cepat (CBC); kemampuan menyerap dan memahami informasi baru dengan cepat dan menguasai informasi tersebut. Belajar bagaimana belajar begitu vital sebab ketika seseorang mempelajari cara belajar , kepercayaan dan keyakinan dirinya akan meningkat. Ketika seseorang mempelajari bagaimana cara belajar, mereka tidak hanya dapat menghadapi teknologi baru dan perubahan, mereka bahkan dapat menyambut baik kedatangannya. Mereka memperoleh kemampuan dasar untuk menjadi pembelajar yang mampu mengatur diri, dan kemampuan dasar untuk meningkatkan pengembangan pribadi. Mereka memiliki kekuatan untuk berubah dari konsumen pendidikan yang pasif menjadi pengelola pembelajaran dan kehidupan aktif bagi diri sendiri.
Dari pengalaman yang kita alami dapat dikatakan bahwa Cara Belajar Cepat juga merupakan sarana penting untuk memasuki dunia bisnis. Agar bisa tetap kompetitif (mampu bersaing), setiap perusahaan perlu memfokuskan organisasi mereka pada cara belajar lebih cepat dan cara berpikir lebih baik.
b.    Kekuatan otak menggantikan kekuatan fisik
Cara belajar cepat merupakan saripati pekerjaan berpuluh – puluh tahun, yang mengkristalkan sejumlah penelitian. Rintisan penelitian di mulai dari psikiater pendidikan berkebangsaan Bulgaria, Dr. Georgi Laanov hingga penelitian seorang pendidik di Harvard, Dr. Howard Gardner. Riset ini menggambarkan studi- studi dari para penerima hadiah nobel seperti pakar ilmu saraf Roger Sperry dan pakar biologi saraf  Gerald Edelman. Dan penelitian itu juga mempertimbangkan pengalaman- pengalaman praktis dari para guru yang inovatif, dosen perguruan tinggi, pelatih perusahaan, dan wirausahawan yang mampu menangkap visi ini.
Para individu dari setiap jalan hidup, golongan,dan disiplin ilmu telah bangkit menghadapi tantangan untuk memastikan bahwa otak manusia, si ‘raksasa yang sedang tidur”  demikian ia di sebut,  bangun karena momentum perubahan yang bertekanan tinggi. Dua ketrampilan yaitu belajar cepat dan berpikir jernih merupakan kunci ketrampilan personal untuk dapat hidup layak di abad ke-21. Kedua ketrampilan itu akan menghasilkan kemandirian dan kepercayaan diri. Kemandirian merupakan kemampuan untuk mengelola cara belajar sejak dini: untuk menguasai volum informasi yang cukup besar, melihat signifikansinya yang sebenarnya, dan untuk mengetahui bagaimana menggunakan informasi itu melahirkan produk- produk dan jawaban- jawaban kreatif terhadap berbagai masalah. Ketrampilan tersebut perlu dan penting untuk diajarkan di setiap rumah, sekolah dan organisasi.
c.    Standar Pendidikan
Cara belajar cepat untuk abad Ke-21 menawarkan jalan dan cara untuk meningkatkan standar pendidikan semua orang, bukan hanya minoritas elit saja. Penekanan lebih pada pertumbuhan pribadi ketimbang kemajuan material menjadi solusi penting bagi tantangan- tantangan yang akan datang. Fokus pada sekolah harus diubah dari sekedar pemerolehan pengetahuan menjadi pengembangan kearifan,karakter, dan kematangan emosi. Kita hidup dalam dunia yang kaya informasi, di mana pengetahuan umat manusia yang terakumulasi hanyalah sejumput entri- entri kunci saja. Anak- anak kita perlu mengetahui cara mengakses pengetahuan itu dan menggunakannya secara kreatif dan arif.     
E.     Penelitian di Bidang Otak dan Belajar
Riset tentang otak mempunyai peran penting dalam konsep belajar cepat. Untuk dapat mengimplementasikan belajar cepat dengan baik, pengetahuan tentang otak dan belajar sangat perlu diperhatikan. Riset tentang peran otak dalam aktivitas belajar manusia belakangan berkembang sangat pesat melebihi yang telah dilakukan sebelumnya. Sama dengan organ tubuh manusia yang lainnya, otak memperlihatkan kinerja yang luar biasa mengagumkan. Otak telah memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perkembangan dan kemajuan peradaban manusia. Hasil riset mutakhir tentang otak memperlihatkan dan belajar menunjukkan bahwa otak terdiri dari dua belahan yaitu belahan otak bagian kiri  dan belahan otak bagian kanan. Belahan otak bagian kiri terkait dengan hal-hal yamg bersifat logis dan sistematis. Membaca , menulis dan rithmetic (ilmu hitung) semua menekankan peranan otak kiri. Sedangkan belahan otak bagian kanan lebih banyak berhubungan dengan aktivitas yang bersifat kreatif, atau otak kanan adalah “pikiran metaforis” kita yang mencari analogi dan pola. Peneliti juga mengaitkan otak kanan dengan kemampuan untuk berhubungan dengan jenis- jenis tertentu pemikiran konseptual ‘gagasan- gagasan’  abstrak seperti cinta, keindahan dan kesetiaan.
F. Enam Langkah Rencana Master
Seseorang anak kecil bangun setiap hari dengan gairah besar menemukan kesenangan- kesenangan  baru yang di simpan oleh dunia untuknya . Anak kecil adalah penggali atau pengeksplorasi alamiah yang takkenal rasa takut. Dia lahir dengan pembawaan rasa ingin tahu segala sesuatu. Setiap hari, ia mengawali petualangan baru, di dorong oleh orang tua yang mengawasi dengan penuh kasih sayang, yang memuji dan merayakan setiap kali ia menguasai ketrampilan dan kecakapan baru. Kegagalan di anggap hanya sebagai bagian dari proses belajar, ketika seorang anak yang baru belajar berjalan terjatuh, dia segera bangun dan mencobanya lagi.
Akan tetapi, hampir di mana pun, kegembiraan belajar sering berubah menjadi cercaan kejam. Pembelajaran menjadi disamakan dengan pemerolehan serpihan- serpihan informasi yang diperlukan untuk lulus ujian dan memperoleh gelar. Subjek- subjek pelajaran di sekolah atau perguruan tinggi saling tak terkait dan terpisah dari dunia nyata, belajar menjadi beban yang membuat stres.
Salah satu alasan mengapa anak- anak bisa belajar dengan begitu baik adalah bahwa mereka belum mengembangkan prakonsepsi bagaimana seharusnya mereka belajar. Mereka juga belum mengembangkan anggapan bahwa bermain dan bekerja adalah kegiatan yang masing- masing berdiri sendiri. Bermain adalah bagian penting dalam kegiatan belajar. Kita kita senang dan menikmati belajar, kita akan belajar lebih baik.
Bagaimana kita menjadikan belajar itu menyenangkan dan berhasil ? caranya antara lain :
  1. Menciptakan lingkungan tanpa stes (releks), lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan , namun harapan untuk sukses tinggi.
  2. Menjamin bahwa subyek pelajaran adalah relevan. Belajar ketika melihat manfaat dan pentingnya pelajaran.
  3. Belajar secara emosional adalah positif
  4. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
  5. Menantang otak agar dapat berpikir jauh ke depan dan mengekplorasi apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin mengikutsertakan kecerdasan yang relevan untuk memahami subyek pelajaran.
  6. Mengkonsolidasi bahan yang dipelajari, dengan meninjau ulang periode-periode waspada yang relaks.
Semua langkah di atas untuk menimbulkan rangsangan yang menyenangkan dimasukkan dalam program belajar, namun yang penting dilakukan adalah rencana yang padu, langkah demi langkah.
Dalam struktur metode CBC dibagi menjadi enam langkah dasar. Keenam langkah itu dapat diingat dengan mudah, menggunakan singkatan M-A-S-T-E-R. Sebuah kata yang yang diciptakan oleh pelatih terkemuka CBC Joyne Nicholl, penulis Open Sesame.
1. Motivating your mind (memotivasi pikiran)
Untuk dapat belajar dengan baik, kita harus berada dalam keadaan yang “kaya akal”. Kita harus dalam keadaan rileks, penuh percaya diri dan dalam keadaan yang termotivasi untuk belajar. Apabila kita dalam keadaan stress, kurang percaya diri dan tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka kita tidak bisa belajar dengan baik. Untuk memotivasi pikiran sebelum belajar, kita perlu memantapkan dalam pikiran kita, apa manfaatnya bagiku? Dengan mengetahui manfaat yang akan kita peroleh dengan mempelajari sesuatu, maka motivasi untuk belajar akan meningkat.
2. Acquiring the information (memperoleh informasi)
Dalam belajar kita akan menemukan informasi dan fakta-fakta dasar tentang subjek yang akan di pelajari.meskipun ada sejumlah strategi belajar yang harus di implementasikan oleh setiap orang , namun juga ada perbedaan pokok sejauh mana kita secara individual perlu melihat, mendengar atau melibatkan diri secara fisik dengan proses belajar.
3. Searching out the meaning (menyelidiki makna)
Menanamkan inforamasi pada memori menetap mensyaratkan kita untuk menyelidiki implikasi dan signifikansi , makna seutuhnya dengan cara yang seksama mengekplorasi bahan subjek yang bersangkutan. Ada perbedaan antara mengetahui dan memahami benar- benar sesuatu. Semata mengubah fakta ke dalam makna pribadinya adalah unsur pokok dalam proses belajar. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menyelidik makna yaitu mengetahui dan memahami dengan benar suatu informasi dan fakta-fakta. Ada suatu informasi dimana kita hanya perlu mengetahuinya tanpa memahami dengan benar maknanya. Contohnya, kita tidak harus memahami bahwa Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia, tetapi kita cukup mengetahui dan mengingat bahwa Jakarta adalah ibukota negara Indonesia. Namun, ada juga informasi yang membutuhkan tidak saja mengetahui, tetapi pemahaman kita tentang informasi tersebut. Misalnya tentang hidup bermasyarakat. Kita tidak saja perlu mengetahui bahwa kita hidup bermasyarakat, tetapi lebih dari itu. Kita harus memahami bahwa dengan hidup bermasyarakat berarti kita harus mematuhi nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Dan itulah makna yang dimaksud.
4. Triggering the memory (memicu memori)
Sering kali, ada banyak hal yang harus di ingat dalam suatu subjek tertentu .kita harus yakin bahwa materi subjek terpatri dalam memori jangka panjang kita. Secara sadar kita terapkan langkah- langkah sebelumnya, kita harus yakin bahwa kita ‘menyimpan’ nya rapat- rapat dalam memori , sehingga ketika kita membutuhkan informasi tersebut kita dapat membuka dan mengambilnya.
5. Exhibiting what you know (memamerkan apa yang anda ketahui)
Untuk menguji apakah suatu informasi telah tersimpan di dalam memori otak kita, maka kita perlu memamerkan apa yang telah kita pelajari. Kita bisa menguji diri sendiri, dengan menyebutkan suatu subjek dan menyebutkan informasi yang dalam tentang tersebut. Selain itu kita juga bisa menguji pengetahuan dan pemahaman kita tentang suatu subjek dengan berbagi informasi dengan mitra belajar. Dengan menguji diri sendiri dan berbagi informasi dengan orang lain terhadap suatu subjek, kita dapat mengukur sejauhmana pengetahuan dan pemahaman kita terhadap suatu subjek.
6. Reflecting how you’ve learned (mereflesikan bagaimana anda belajar)
Langkah terakhir dari cara belajar cepat adalah merefleksikan bagaimana kita belajar. Dalam langkah ini kita perlu meneliti dan mengetahui bagaimana cara belajar kita sendiri. Kita perlu menyimpulkan bagaimana gaya belajar yang cocok dan pas untuk kita. Secara bertahap kita mengembangkan suatu pendekatan cara belajar yang paling sesuai dengan otak unik kita. Disamping itu, kita perlu juga mengetahui pendekatan atau teknik mana yang cocok untuk kita dalam menyimpan informasi ke dalam memori otak. Dengan mengkaji hal tersebut, diharapkan kita mampu menemukan metode belajar yang “familiar” dengan keunikan yang ada pada diri kita.
G.    Manfaat belajar abad 21
  • Menciptakan imajinasi kreatif siswa dan meletupkan kejeniusan yang tersembunyi.
  • Membuat siswa terlibat total
  • Menciptakan lingkungan belajar yang sehat
  • Mempercepat dan memperkaya belajar
  • Meningkatkan daya ingat dan performa yang mengagumkan
  • Mengakses kreatifitas otak cemerlang dengan benar
  • Membangun belajar masyarakat yang efektif
  • Meningkatkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran
 III.   Penutup
Aktivitas pembelajaran yang dilakukan di sekolah  perlu mempertimbangkan pendekatan cara belajar cepat yang dapat meningkatkan standar pendidikan bagi setiap orang. Masa yang berubah sangat cepat seperti sekarang ini, yang harus menjadi prioritas utama kita adalah mengajar anak- anak kita bagaimana cara belajar dan bagaimana cara berpikir. Hanya dengan dua “ ketrampilan Super” inilah kita dapat mengatasi perubahan dan kompleksitas serta menjadi manusia yang mapan baik dari segi pengetahuan maupun ekonomi. Dengan memiliki ketrampilan kita dapat mewujudkan kebahagiaan dan kesuksesan. Menguasai perubahan yang berlangsung cepat dibutuhkan pula Cara  Belajat Cepat (CBC),kemampuan menyerap dan memahami informasi baru dengan cepat dan menguasai informasi tesebut. Cara belajar cepat diiringi cara berpikir kreatif merupakan solusi yang tepat  untuk menyelesaikan masalah – masalah dan untuk menjawab tantangan kebutuhan mencapai sukses  di abad 21.



       
      
Daftar Pustaka
Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl. 2003. Accelerated Learning for 21st Century (Cara Belajar Cepat Abad XXI).Bandung: Nuansa
Wen, Sayling.2003. Future of Education (masa depan pendidikan).Batam: Lucky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar